Prosedur pemasangan infus
Alat yang harus disiapkan:
- Standar infuse
- Set infuse
- Cairan sesuai program medic
- Jarum infuse dengan ukuran yang sesuai
- Pengalas
- Torniket
- Kapas alcohol
- Plester
- Gunting
- Kasa steril
- Betadin
- Sarung tangan
- Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
- Cuci tangan
- Hubungkan cairan dan infus set dengan memasukkan ke bagian karet atau akses selang ke botol infuse
- Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi selang dan udara selang keluar
- Letakkan pangalas di bawah tempat ( vena ) yang akan dilakukan penginfusan
- Lakukan pembendungan dengan torniker ( karet pembendung ) 10-12 cmdi atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkular ( bila sadar )
- Gunakan sarung tangan steril
- Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol
- Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena da posisi jarum ( abocath ) mengarah ke atas
- Perhatikan keluarnya darah melalui jarum ( abocath / surflo ) maka tarik keluar bagian dalam ( jarum ) sambil meneruskan tusukan ke dalam vena
- Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus dihubungkan atau disambungkan dengan slang infuse
- Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang diberikan
- Lakukan fiksasi dengan kasa steril
- Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum
- Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Prinsip pemasangan infuse pada pediatric (anak)
- Karena vena klien sangat rapuh, hindari tempat-tempat yang mudah digerakkan atau digeser dan gunakan alat pelindung sesuai kebutuhan (pasang spalk kalau perlu)
- Vena-vena kulit kepala sangat mudah pecah dan memerlukan perlindungan agar tidak mudah mengalami infiltrasi (biasanya digunakan untuk neonatus dan bayi)
- Selalu memilih tempat penusukan yang akan menimbulkan pembatasan yang minimal
- Pada klien lansia, sedapat mungkin gunakan kateter/jarum dengan ukuran paling kecil (24-26). Ukuran kecil mengurangi trauma pada vena dan memungkinkan aliran darah lebih lancar sehingga hemodilusi cairan intravena atau obat-obatan akan meningkat.
- Kestabilan vena menjadi hilang dan vena akan bergeser dari jarum (jaringan subkutan lansia hilang). Untuk menstabilkan vena, pasang traksi pada kulit di bawah tempat insersi.
- Penggunaan sudut 5 – 15 ° saat memasukkan jarum akan sangat bermanfaat karena vena lansia lebih superficial.
- Pada lansia yang memiliki kulit yang rapuh, cegah terjadinya perobekan kulit dengan meminimalkan jumlah pemakaian plester.